Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Manfaat positif dari penggunaan
media sebagai bagian integral pengajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1.
Penyampaian
pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima
pesan yang sama.
2.
Pengajaran bisa
lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat
siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan
diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam
hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4.
Lama waktu
pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk mengantarkan pesan-pesan
dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat
diserap oleh siswa.
5.
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
6.
Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana
diinginkan.
7.
Sikap positif
siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan.
8.
Peran guru
dapat berubah kearah yang lebih positif,dalam proses belajar mengajar.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan
bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari
dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun
berada.
2. Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana
belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media
akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru
cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi
dalam waktu dan tenaga
Dengan media
tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan
tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran
dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan
dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan
waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi
perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar
siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
Pelaksanaan
proses belajar mengajar, terdapat dua hal yang teramat penting adalah metode
mengajar yang digunakan serta dukungan dari media yang digunakan. Kedua aspek
tersebut saling terkait satu sama lain. Pemilihan metode pembelajaran sangat
mempengaruhi media pembelajaran yang digunakan. Hal tersebut berarti bahwa
pemilihan media pembelajaran harus didasarkan pada metode pembelajaran yang
digunakan.
Dalam proses belajar mengajar, dua
unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Keuda
unsur ini sangat berkaitan, penentuan metode mengajar akan mempengaruhi media
pembelajaran yang digunakan, meskipun masih banyak hal yang harus diperhatikan
dalam memilih media, seperti tujuan pembeljaran, materi pembelajaran, dan
karakteristik siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh – pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan
minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran
data, dan memadatkan informasi.
Ada empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu : 1). Fungsi atensi, Media visual merupakan inti,
yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran. 2). Fungsi afektif Media visual dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. 3).
Fungsi kognitif Media visual terlihat dari temuan- temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
Media
pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar
berfungsi untuk: “membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan
motivasi dan ransangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis
terhadap siswa”. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran dapat membawa
manfaat besar terhasap keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas.[1]
Pentingnya
media pembelajaran juga dikemukakan oleh Miarso bahwa dengan penggunaan
media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mengajar siswa dalam
pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar
yang dicapainya. Penggunaan media pembelajaran pada saat terjadinya proses
belajar mengajar dalam kelas diharapkan dapat mempertinggi minat dan perhatian
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hal
tersebut dapat mempertinggi motivasi siswa untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Selain hal tersebut dengan penggunaan media pembelajaran maka siswa
dapat melihat secara langsung, tidak hanya dengan kata-kata sehingga diharapkan
siswa dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru dalam kelas.[2]
Purwanto
mengemukkan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual adalah:
·
fungsi atensi yaitu menarik
dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan,
·
fungsi afektif yang dapat
mengubah emosi dan sikap siswa,
·
fungsi kognitif yang
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar,
·
kompensatoris yaitu
memberikan konteks untuk memahami teks dan memabantu siswa yang lemah
dalam membaca dan mengorganisasikan informasi.[3]
Keempat
fungsi tersebut, menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar mengajar yang diperoleh oleh siswa karena
ketiga komponen kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses belajar
mengajar dapat dipacu. Penggunaan media dapat mempertinggi hasil dan prestasi
belajar siswa dan sekaligus dapat mendukung dan mendorong siswa yang memiliki
kemampuan yang terbatas dalam menerima informasi dan pesan dalam proses belajar
mengajar yang berlangsung. Efektifitas penggunaan media terhadap proses belajar
mengajar tersebut terjadi karena dalam proses penggunaannya siswa dilibatkan
tidak hanya dalam benak ataupun mentalnya saja akan tetapi dapat
memperhatikan mereka dan menyaksikan secara langsung informasi yag disampaikan
dalam proses belajar mengajar tersebut.
A. Definisi
Media
Media
berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al.,
2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).
Sedangkan
dalam bahasa arab media berasal dari kata “wasaaila” artinya pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan.
Media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan (Cricitos, 1996).
Pengertian
media yang diungkapkan oleh para ahli
Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
Briggs
(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya.
National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Dari ketiga
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
Brown (1973)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.
Heinich, dkk
(1985) Media adalah media-media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.
H Malik
(1994) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
Anggani
Sudono mengemukakan bahwa media atau sumber belajar adalah bahan termasuk juga
alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada
siswa; antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, nara sumber,
benda atau hasil-hasil budaya.
AECT
(Association for Education and Communicatian Technology) dalam Harsoyo (2002)
mengatakan bahwa “Media merupakan segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses
penyaluran informasi.”
Bovee (1997)
menyatakan bahwa media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan.
Lebih lanjut
Raharjo (1991) menyimpulkan beberapa pandangan para ahli tentang media, yaitu
Gagne yang menempatkan media sebagai komponen sumber, mendefinisikan media
sebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar.”
Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar.
B.
Pentingnya Media dalam PBM (Proses Belajar Mengajar)
Proses
belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan pendidikan
tersebut, siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru
melalui proses pembelajaran.
Prinsip
pengajaran yang baik adalah jika proses belajar tersebut mampu mengembangkan
konsep generalisasi, dan bahan abstrak dapat menjadi hal yang jelas dan nyata.
Sumber belajar yang digunakan pengajar dan anak adalah buku-buku dan sumber
informasi, tetapi akan lebih jelas dan efektif jika pengajar menyertai dengan
berbagai media pengajaran yang dapat membantu menjelaskan bahan menjadi lebih
realistik (Hartono, 1996).
Berkenaan
dengan taraf berpikir siswa, taraf berpikir manusia mengikuti tahap
perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir kompleks. Dalam
hal ini, penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir
tersebut sebab melalui media, hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan
hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. (Chaerudin, 2004).
Edgar Dale
(1991) menggambarkan pentingnya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman
belajar yang disebut “Kerucut pengalaman Edgar Dale” dikemukakan bahwa ada
suatu kontinuum (kesinambungan) dari konkrit ke abstrak antara pengalaman
langsung, visual dan verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian.
Semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses
belajar.
Dari Kerucut Pengalaman dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan media pembelajaran.
Dari Kerucut Pengalaman dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan media pembelajaran.
Menurut
Sardiman (1991), media pengajaran mempunyai nilai-nilai praktis, diantaranya :
- Meletakkan dasar-dasar kongkret dari konsep yang bastrak, sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
- Menampilkan objek yang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk di bawa ke dalam kelas.
- Memperlambat gearakn yang terlalu cepatdan mempercepat gerakan yang lambat.
- Karena informasi yang diperoleh siswa berasal dari satu sumber serta dalam situasi dan kondisi yang sama, maka dimungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi pada siswa.
- Membangkitkan motivasi belajar siswa.
- Dapat mengontrol dan mengatur tempo belajar siswa
- Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sumber belajar
- Bahan pelajaran dapat diulang sesuai dengan kebutuhan dan atau dsimpan untuk digunakan pada saat yang lain.
- Memungkinkan menampilkan objek yang langka
- Menampilkan objek yang sulit diamati oleh mata telanjang.
Selain itu,
kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, (1985) adalah :
- Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
- Pembelajaran dapat lebih menarik
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
- Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
- Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
- Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
- Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
- Peran guru berubahan kearah yang positif
Dari uraian
di atas dapat disimpulkan betapa pentingnya media pembelajaran dalam proses
pembelajaran di sekolah, karena media pembelajaran merupakan alat bantu yang
dapat mempermudah proses penerimaan materi pelajaran yang disampaikan pendidik
dan sudah barang tentu akan mempermudah pencapaian keberhasilan tujuan pembelajaran.
Hal ini dikarenakan peserta didik (murid) akan lebih termotivasi dalam
mempelajari materi bahasan.
C. Fungsi
media dalam PBM (Proses Belajar Mengajar)
Media
memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Fungsi Media
Pembelajaran/Sumber Belajar :
- Memberikan kesempatan berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai alat, buku, nara sumber atau tempat.
- Meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa melalui komunikasi dengan mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar.
Pengembangan
media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan
yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan
yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran.
Secara
rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
- Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
- Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya atau terlarang. Misalnya video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reactor nuklir, dsb.
- Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dsb.
- Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat mengamati berbagai jenis macam serangga, burung hantu, kelelawar, dsb
- Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan meggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia.
- Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model, atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,warna
- Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan,model,siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
- Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat,dan temponya masing-masing. Dengan modul/pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan dan kecepatan masing-masing.
D. Media
Pendidikan
Media
pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan
proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan
murid. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid
menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang professional
dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan.
Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai media pembelajaran.
Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai media pembelajaran.
E. Arti dan
Fungsi Media Pendidikan
Secara
harfiah media diartikan “perantara” atau “pengantar”. AECT (Association for
Educational Communication and Technology) mendefinisikan media yaitu segala
bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.
Robert
Hanick dan kawan-kawan (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa
informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.
Masih dalam sudut yang sama Kemp dan Dayton mengemukakan peran media dalam proses komunikasi sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver)
Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Masih dalam sudut yang sama Kemp dan Dayton mengemukakan peran media dalam proses komunikasi sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver)
Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Dari
pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
alat atau metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara
seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah.
F. Fungsi
Media Pendidikan
- Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
- Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
- Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
- Semua indera murid dapat diaktifkan.
- Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
- Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Dengan
konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi peraga
dari guru melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan
siswa. Hal demikian pusat guru berpusat pada pengembangan dan pengolahan
individu dan kegiatan belajar mengajar.Sebagai seorang pendidik fungsi dan
kemampuan media sangat penting artinya. Media merupakan integral dari sistem
pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan pengembanan, maupun
pemanfaatan.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan
pada uraian di atas maka tujuan pendidikan adalah:
- Memperbaiki mental, moral, budi pekerti memperkuat keyakinan agama.
- Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan.
- Membina atau memperkembangkan fisik yang kuat dan sehat.
- Membangun warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
Sebagai
seorang pendidik, perumusan tujuan pembelajaran merupakan suatu hal yang pokok
sebelum melakukan kegiatan pengajaran. Untuk meneruskan tujuan yang baik harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
- Berorientasi pada kepentingan siswa, dengan bertitik tolak pada perubahan tingkah laku.
- Dinyatakan pada kata kerja yang operasional artinya menunjukkan pada hasil perbuatan yang dapat diamati atau hasilnya dapat diukur dengan alat ukur tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim, H.
1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan penggunaan, klasifikasi,
pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmtrip, slide, film, video, Tv, dan
penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar
III-IV.FIP-IKIP Malang.
Sadiman,
A.S., Rahardjo, Anung Haryono, dan Raharjito. 2006. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
ht
tp://dadhar.blogspot.com/2008/02/media-pembelajaran-dalam-pbm.html
http://www.smapgri-amlapura.sch.id/Latest/pengertian-media-pendidikan.htmlhttp://www.sbektiistiyanto.files.wordpress.com/2008/03/media-pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar